A. KORELASI GANDA
Korelasi ganda (multiple correlation) merupakan angka yang menunjukkan arah dan
kuatnya hubungan antara dua variabel independen secara bersama-sama atau lebih
dengan satu variabel dependen. Sebagai contoh penelitian yang berjudul,
Hubungan Tingkat Percaya Diri dan Motivasi Belajar dengan Prestasi Belajar
Bahasa Inggris. Pada penelitian tersebut menanyakan hubungan secara
bersama-sama antara Tingkat Percaya Diri dan Motivasi Belajar dengan Prestasi
Belajar Bahasa Inggris.Korelasi ganda adalah suatu
korelasi yang bermaksud untuk melihat antara tiga variabel atau lebih (dua atau
lebih variabel independent dan satu variabel dependent). Menurut Ridwan (2012:238) korelasi ganda adalah suatu nilai yang memberikan
kuatnya pengaruh atau hubungan dua variabel atau lebih secara bersama-sama
dengan variabel lain.
Korelasi ganda ( multiple correlation) merupakan
korelasi yang terdiri dari dua variabel bebas (Y) dan satu variabel terikat Y.
KEGUNAAN KORELASI GANDA
Ø
Digunakan untuk mencari hubungan antara dua variabel
bebas atau lebih yang secara bersama – sama dihubungkan
dengan variabel terikatnya.
Ø
Sehingga dapat diketahui besarnya sumbangan seluruh
variabel bebas yang menjadi obyek penelitian terhadap variabel
terikatnya.
Contoh Penggunaan Korelasi Ganda :
Misalnya pada suatu penelitian yang berjudul “Kepemimpinan dan Tata
Ruang Kantor dalam kaitannya dengan Kepuasan Kerja Pegawai di lembaga
A”. Berdasarkan data yang terkumpul untuk setiap variabel, dan setelah
dihitung korelasi sederhananya ditemukan sebagai berikut :
1. Korelasi antara Kepemimpinan dengan Kepuasan Kerja Pegawai, r1 = 0,45;
2. Korelasi antara Tata Ruang Kantor dengan Kepuasan Kerja Pegawai, r2 = 0,48;
3. Korelasi antara Kepemimpinan dengan Tata Ruang Kantor, r3 = 0,22.
Dengan menggunakan rumus 7.4 korelasi
ganda antara Kepemimpinan dan Tata Ruang Kantor secara bersama-sama
dengan Kepuasan Kerja Pegawai dapat dihitung.
Hasil perhitungan korelasi sederhana dan ganda dapat digambarkan sebagai berikut :
Dari perhitungan tersebut, ternyata besarnya korelasi ganda R harganya
lebih besar dari korelasi Individual ryx1 dan ryx2. Pengujian
signifikansi terhadap koefisien korelasi ganda dapat menggunakan rumus
7.5 berikut, yaitu dengan uji F.
Dimana :
R = koefisien korelasi ganda
k = jumlah variabel Independen
n = jumlah sampel
Berdasarkan angka yang telah ditemukan, dan bila n = 30, maka harga Fh, dapat dihitung dengan rumus 7.5.
Harga tersebut selanjutnya dibandingkan dengan harga F tabel dengan dk
pembilang = k dan dk penyebut = (n – k – 1). Jadi dk pembilang = 2 dan
dk penyebut = 10-2-1 = 7. Dengan taraf kesalahan 5%, harga F tabel
ditemukan = 4,74. Ternyata harga F hitung lebih besar dari F tabel (7,43
> 4,74). Karena Fh > dari F tabel maka koefisien korelasi ganda
yang ditemukan adalah signifikan (dapat diberlakukan untuk populasi dimana sampel diambil).
B.REGRESI BERGANDA
Regresi berganda adalah
pengembangan dari analisis regresi linear sederhana dimana terdapat
lebih dari satu variabel independen X. Analisis ini digunakan untuk
melihat sejumlah variabel independen X1 , X2 , … Xk terhadap variabel dependen Y berdasarkan nilai variabel-variabel independen X1 , X2 , … Xk.
Perbedaaan antara regresi sederhana
dengan regresi berganda terletak pada jumlah variabel bebasnya. Jika
dalam regresi sederhana jumlah variabel bebas yang digunakan untuk
memprediksi variabel tergantung hanya satu, maka regresi berganda jumlah
variabel bebas yang digunakan untuk memprediksi variabel tergantung
lebih dari satu. Dalam regresi berganda seluruh variabel bebas
dimasukkan kedalam perhitungan regresi serentak.
Dengan demikian dipeorleh persamaan
regresi guna memprediksi variabel terikat dengan memasukkan secara
serentak serangkaian variabel bebas. Dalam persamaan regresi dihasilkan
konstanta dan koefisien regresi bagi masing-masing variabel bebas.
Regresi berganda digunakan unuk
menganalisis hubungan kausal beberapa variabel bebas (X) terhadap satu
variabel tergantung (Ŷ). Model yang digunakan untuk analisis regresi
berganda sebagai berikut:
Ŷ = a + b₁X₁ + b₂X₂ + …. + bnXn + ε
- Ŷ = nilai yang diramalkan (diprediksi)
- a = konstanta/intercep
- b₁ = koefisien regresi/slope untuk X₁
- X₁ = variabel bebas X₁
- b₂ = koefisien regresi/slope untuk X₁
- X₂ = variabel bebas X₁
- bn = koefisien regresi/slope untuk Xn
- Xn = variabel bebas Xn
- ε = nilai residu
Contoh Soal Regresi Linier Berganda
Dalam
suatu penelitian yang dilakukan terhadap 10 rumah tangga yang diilih
secara acak, diperoleh data pengeluaran untuk pembelian barang-barang
tahan lama per minggu (Y), pendapatan per minggu (X
1), dan jumlah anggota rumah tangga (X
2) sebagai berikut :
Seandainya suatu rumah tangga mempunyai X
1 dan X
2,
masing-masing 11 dan 8. Berapa besarnya nilai Y. Artinya, berapa ratus
rupiah rumah tangga yang bersangkutan akan mengeluarkan biaya untuk
pembelian barang-barang tahan lama ?
Penyelesaian Contoh soal Regresi Linier Berganda:
Langkah pertama adalah mengolah data diatas menjadi sebagai berikut:
Dari hasil penghitungan diatas model regresi linier berganda dapat dituliskan sebagai berikut :
Dari
model diatas dapat disimpulkan bahwa setiap kenaikan pendapatan per
minggu sebesar Rp1000 maka akan menaikkan pengeluaran untuk pembelian
barang-barang tahan lama per minggu sebesar Rp322,1 dengan asumsi jumlah
anggota rumah tangga konstan/tetap.
Demikian juga, jika jumlah
anggota rumah tangga bertambah 1 orang maka akan menaikkan pengeluaran
untuk pembelian barang-barang tahan lama per minggu sebesar Rp45,1
dengan asumsi pendapatan per minggu konstan/tetap.
=44,272
Ketika
suatu rumah tangga memiliki pendapatan perminggu sebesar Rp11.000
dengan anggota rumah tangga sebanyak 8 orang maka pengeluaran untuk
pembelian barang-barang tahan lama per minggu sebesar Rp4.427,2.
C.Menggunakan Program SPSS
Data yang akan digunakan
Langkah pengujian
Regresion Linier
Hasil Pengujian SPSS pertama
Hasil Pengujian SPSS Kedua
Terima kasih semoga bermanfaat