Kamis, 07 November 2019

PENGUJIAN HIPOTESIS

A.PENGERTIAN PENGUJIAN HIPOTESIS

            Uji hipotesis adalah metode pengambilan keputusan yang didasarkan dari analisis data, baik dari percobaan yang terkontrol, maupun dari observasi (tidak terkontrol). Dalam statistik sebuah hasil bisa dikatakan signifikan secara statistik jika kejadian tersebut hampir tidak mungkin disebabkan oleh faktor yang kebetulan, sesuai dengan batas probabilitas yang sudah ditentukan sebelumnya.[1]
Uji hipotesis kadang disebut juga "konfirmasi analisis data". Keputusan dari uji hipotesis hampir selalu dibuat berdasarkan pengujian hipotesis nol. Ini adalah pengujian untuk menjawab pertanyaan yang mengasumsikan hipotesis nol adalah benar.

          Hipotesis Statistik adalah cabang Ilmu Statistika Inferensial yang dipergunakan untuk menguji kebenaran suatu pernyataan secara statistik dan menarik kesimpulan apakah menerima atau menolak pernyataan tersebut. Pernyataan ataupun asumsi sementara  yang dibuat untuk diuji kebenarannya tersebut dinamakan dengan Hipotesis (Hypothesis) atau Hipotesa. Tujuan dari Uji Hipotesis adalah untuk menetapkan suatu dasar sehingga dapat mengumpulkan bukti yang berupa data-data dalam menentukan keputusan apakah menolak atau menerima kebenaran dari pernyataan atau asumsi yang telah dibuat. Uji Hipotesis juga dapat memberikan kepercayaan diri dalam pengambilan  keputusan  yang bersifat Objektif.
Contoh dari Pernyataan Hipotesis yang harus diuji kebenarannya antara lain :
  • Mesin Solder 1 lebih baik dari Mesin Solder 2
  • Metode baru dapat menghasilkan Output yang lebih tinggi
  • Bahan Kimia yang baru aman dan dapat digunakan
Pengambilan Keputusan dalam uji Hipotesis dihadapi dengan dua kemungkinan kesalahan yaitu :
1. Kesalahan Tipe I (Type I Error):Kesalahan yang diperbuat apabila menolak Hipotesis yang pada hakikatnya adalah benar. Probabilitas Kesalahan Tipe I ini biasanya disebut dengan Alpha Risk (Resiko Alpha). Alpha Risk dilambangkan dengan simbol α.

2. Kesalahan Tipe II (Type II Error):Kesalahan yang diperbuat apabila menerima Hipotesis yang pada hakikatnya adalah Salah. Probabilitas KesalahanTipe II ini biasanya disebut dengan Beta Risk (Resiko Beta). Beta Risk dilambangkan dengan simbol β

Dalam Pengujian Hipotesis, diperlukan membuat 2 pernyataan Hipotesis yaitu :
Pernyataan Hipotesis Nol (H0)
  • Pernyataan yang diasumsikan benar kecuali ada bukti yang kuat untuk membantahnya.
  • Selalu mengandung pernyataan “sama dengan”, “Tidak ada pengaruh”, “Tidak perbedaan”
  • Dilambangkan dengan H0
  • Contoh : H0 : μ1 = μ2 atau H0 : μ1 ≥ μ2
Pernyataan Hipotesis Alternatif (H1)
  • Pernyataan yang dinyatakan benar jika Hipotesis Nol (H0) berhasil ditolak.
  • Dilambangkan dengan H1 atau HA
  • Contoh H1 : μ1 ≠  μ2 atau H1 : μ1 > μ2
B. JENIS - JENIS STATISTIK UJI HIPOTESIS YANG SERING DIGUNAKAN

1 sample z test (Pengujian z satu sample)

1 sample z test digunakan jika data sample melebihi 30 (n > 30) dan Simpangan Baku (Standar Deviasi) diketahui.
Silakan lihat Tabel untuk Rumus 1 sample z test

1 sample t test (Pengujian t satu sampel)

1 sample t test digunakan apabila data sample kurang dari 30 (n < 30) dan Simpangan Baku tidak diketahui.
Silakan lihat Tabel untuk Rumus 1 sample t test.

2 sample t test (Pengujian t dua sampel)

2 sample t test digunakan apabila ingin membandingkan 2 sampel data.
Silakan lihat Tabel untuk Rumus 2 sampel t test.

Pair t test (Pengujian pasangan t)

Pair t test digunakan apabila ingin membanding 2 pasang data.
Silakan lihat Tabel untuk Rumus Pair t test

1 Proportion test (PengujianProporsi 1 (satu) sampel)

1 Propostion test digunakan untuk menguji Proporsi pada 1 populasi
Silakan lihat Tabel  untuk Rumus 1 Proportion test

2 Proportion test (PengujianProporsi 2 (dua) sampel)

2 Proportion test digunakan untuk menguji Perbanding Proporsi 2 populasi
Silakan lihat Tabel  untuk Rumus 1 Proportion test





C. CONTOH SOAL DAN PENYELESAIAN
           


Contoh 1.
Perusahaan alat olahraga mengembangkan jenis barang pancing sintetik yang diklaim mempunyai rata-rata kekuatan 8 kg dan simpangan baku 0,5 kg. Telah diketahui bahwa dengan sampel 50 pancing sintetik rata-rata kekuatannya adalah 7,8 kg. Dengan taraf signifikasi sebesar 0,01, Ujilah hipotesis bahwa rata-rata populasinya tidak sama dengan 8 kg ?
Langkah-langkah menjawab soal diatas adalah sebagai berikut.
            a)      Hipotesis dari soal diatas adalah
            H0 : µ = 8 kg
             H1 : µ ≠ 8 kg
            b)      Telah diketahui bahwa taraf signifikasinya (α) = 0,01
            c)      Karena uji hipotesisnya adalah two-tiled (Dua-arah) dan α = 0,01 maka daerah                      kritik dari permasalahan ini adalah z < -2,57 dan z > 2,57 (cara mendapat nilai kritik ini adalah dengan melihat tabel disribusi normal dimana zα/2 = z0,01/2 = z0,005 = -2,57 ).
            d)     Perhitungan
           Dengan n = 50, simpangan baku=0,5, dan rata-rata populasi 8 kg, sehingga rumus yang digunakan adalah  



Keputusan yang dapat diambil adalah H0 ditolak karena zhitung berada dalam rentang daerah kritiknya yaitu z < -2,57 (-2,83 < -2,57) sehingga kesimpulan yang dapat diambil adalah rata-rata populasi yang sebenarnya tidak sama dengan 8. 


Contoh 2.
Suatu sampel acak 100 catatan kematian di US selama tahun yang lalu menunjukkan umur rata-rata 71,8 tahun dengan simpangan baku 8,9 tahun. Dengan taraf signifikasi 0,05 , ujilah hipotesis bahwa rata-rata umur sekarang ini lebih dari 70 tahun ?
 Langkah-langkah menjawab soal diatas adalah sebagai berikut.
a)      Hipotesis dari soal diatas adalah
H0 : µ = 70 tahun
H1 : µ > 70 tahun
b)      Telah diketahui bahwa taraf signifikasinya (α) = 0,05
c)      Karena uji hipotesisnya adalah one-tiled (satu-arah) dan α = 0,05 maka daerah kritik dari permasalahan ini adalah z > 1,64 (cara mendapat nilai kritik ini adalah dengan melihat tabel disribusi normal dimana zα = z0,05 =-1,64 ).
d)     Perhitungan
Dengan n = 100, simpangan baku=8,9, dan rata-rata populasi 71,8 tahun, sehingga rumus yang digunakan adalah




Keputusan yang dapat diambil adalah H0 ditolak karena zhitung berada dalam rentang daerah kritiknya sebesar z > 1,64 (2,02 > 1,64) sehingga kesimpulan yang dapat diambil adalah rata-rata populasi umur sekarang ini adalah lebih dari 70 tahun. 


Contoh 3.
Waktu rata-rata yang diperlukan per mahasiswa untuk mendaftarkan diri pada semester ganjil disuatu perguruan tinggi adalah 50 menit dengan simpangan baku 10 menit. Suatu prosedur pendaftaran baru yang menggunakan mesin modern sedang dicoba. Dengan mesin modern tersebut diketahui bahwa 12 mahasiswa memerlukan waktu pendaftaran rata-rata 42 menit dengan simpangan baku 11,9 menit. Dengan taraf keyakinan sebesar 0,05 , ujilah hipotesis bahwa nilai rata-rata populasi mesin modern kurang dari 50 ? Asumsikan bahw populasi waktu berdistribusi normal.
Langkah-langkah menjawab soal diatas adalah sebagai berikut.
a)      Hipotesis dari soal diatas adalah
H0 : µ = 50 menit
H1 : µ < 50 menit
b)      Telah diketahui bahwa taraf signifikasinya (α) = 0,05
c)      Karena uji hipotesisnya adalah one-tiled (satu-arah), α = 0,05 dan n < 30 maka daerah kritik dari permasalahan ini menggunakan uji t . degree of freedom (df) adalah n-1 yaitu 11 maka t = 1,796, sehingga daerah kritik dari permasalahan tersebut adalah t < -1,796.
d)     Perhitungan
Dengan n =12, simpangan baku=11,9, dan rata-rata populasi 50 menit, sehingga rumus yang digunakan  


Keputusan yang dapat diambil adalah H0 ditolak karena thitung berada dalam rentang daerah kritiknya sebesar t < -1,796 (-2,33 < -1,796) sehingga kesimpulan yang dapat diambil adalah rata-rata populasi mesin modern adalah kurang dari 50 menit.


Terima kasih, semoga bermanfaat
 


 

 


 










Tidak ada komentar:

Posting Komentar